DAMPAK NEGATIF DUNIA MAYA


DAMPAK NEGATIF DUNIA MAYA

social media

Dunia maya atau yang sering dikenal dengan internet sudah menjadi kehidupan bagi orang modern. Dengan adanya internet komunikasi antar bangsa menjadi terbuka. Tanpa adanya internet bisnis, pendidikan, sosial, politik, dan lain-lain tidak akan bisa maju dan berkembang. Intinya internet sudah menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan oleh manusia modern saat ini jika mereka ingin maju.

Siapa pun, kapan pun dan di mana pun bisa mengakses internet. Layanan jasa internet saat ini semakin mudah dan murah. Tak harus di depan komputer untuk menjelajahi dunia maya ini. Dari genggaman tangan pun orang bisa mengetahui isi dunia ini. Peristiwa di belahan dunia manapun bisa dengan cepat kita dapatkan beritanya.

Internet ibarat pisau bermata dua. Di tangan orang yang benar maka internet dapat menjadikan seseorang bertambah ilmu dan pengetahuannya. Sebaliknya di tangan orang yang tidak bertanggung jawab internet dapat mencelakai diri sendiri dan orang lain. Di balik kecanggihan teknologi yang dibuat manusia ini ternyata menyimpan kelemahan. Kelemahan itulah yang sering dijadikan lahan bisnis yang empuk oleh orang yang tidak memikirkan kerugian pada generasi yang akan datang. Situs-situs yang tak layak dibaca dan dilihat di publik banyak beredar. Pornografi secara terang-terangan sering bermunculan dibalik sebuah informasi yang dibaca di internet ini.

Menurut Guru Besar Kriminolog UI Adrianus Meliala dari laman tekno.kompas.com (16/03/2012), sejak tahun 2005 Indonesia masuk adalam 10 negara yang paling banyak mengakses situs porno. Pada tahun 2005 Indonesia berada di posisi ke-7, tahun 2007 di posisi ke-5, dan tahun 2009 di posisi ke-3. Peringkat Indonesia cenderung meningkat seiring dengan pesatnya penggunaan internet yang mencapai 55,2 juta orang pada tahun 2011.

Suburnya potensi bisnis pornografi dipicu oleh pengguna internet pemula. Mereka lebih banyak ingin mencari tahu situs-situs yang mengundang rasa ingin tahu. Selanjutnya, ada yang ketagihan dan ada yang sesekali saja melihat situs tersebut.

Menurut Adrianus, tahun 2008 jumlah anak yang tertayang sebagai subyek dan obyek situs porno sebanyak 4.000 0rang. Tahun 2011 meningkat menjadi 16.000 orang atau naik menjadi 4 kali. Dampak bisnis ini menghancurkan masa depan bangsa. Jika sejak awal moral anak-anak sudah rusak, selanjutnya mereka akan menjadi beban hidup masyarakat.

Untunglah Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) di Indonesia memblokir situs-situs yang dapat merusak moral anak bangsa ini. Kata atau kalimat yang mengandung unsur atau makna pornografi tidak bisa dibuka. Namun demikian masih banyak situs-situs yang beredar dengan kata atau kalimat yang luput dari sensor pemerintah. Selain itu, masih ada situs-situs luar negeri yang diselipkan pada iklan yang mengandung pornografi juga luput dari sensor.

Selain sisi negatif dari pornografi ternyata internet masih menyimpan sisi negatif yang lain, terutama bagi pelajar. Membuka internet yang berlebihan biasanya yang membuat dampak negatif pada anak-anak usia sekolah. Situs yang sering dibuka secara berlebihan waktunya antara lain game online dan situs jejaring sosial facebook. Berikut 10 dampak negatif dunia maya atau internet bagi pelajar.

1. Perilaku sosial menyimpang

Penyimpangan perilaku sosial ini antara lain kurang atau tidak mau bergaul dengan teman-teman sebayanya. Pelajar cenderung mengurung diri dan asik menikmati dunia maya tanpa menghiraukan apa yang telah terjadi di sekitarnya. Jika situs yang dibuka positif tidak begitu masalah. Biasanya pelajar akan menceritakan petualangannya di dunia maya karena mendapatkan ilmu baru. Akan tetapi jika situs yang dibuka adalah situs pornografi, maka ia akan sembunyi-sembunyi mengatakannya. Hanya kepada teman tertentu saja yang diceritakan supaya tidak ketahuan. Perilaku sosial menyimpang yang lain adalah ia akan cemas, khawatir dan merasa tidak percaya diri (PD) jika tidak membawa ponselnya. Blackberry Messenger (BBM) atau situs facebook yang selalu menemani membuat anak tidak bisa berkomunikasi dengan teman-temannya. Ia hanya tahu dunianya sendiri.

2. Prestasi sekolah menurun

Biasanya pelajar yang kecanduan internet secara berlebihan akan mengganggu aktifitas belajarnya. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk internet.Sebelum ia mengenal internet ia rajin belajar. Pekerjaan Rumah (PR), tugas sekolah, dan lain-lain dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, namun setelah ia kecanduan internet maka hal itu dilakukan ala kadarnya. Tugas dan PR sering menyontek teman-temannya. Ulangan nilainya jelek karena tidak pernah belajar. Akibat fatal ia tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus.

3. Suka berbohong

Berbohong atau menipu dilakukan untuk menutupi kesalahannya. Beberapa pelajar berbohong untuk masuk ke warung internet (warnet) membuka situs game online. Berjam-jam ia luangkan waktu untuk main game ini. Selain itu waktu yang seharusnya digunakan untuk membantu orang tua bagi pelajar yang harus membantu orang tua malah digunakan pura-pura ke warnet untuk mencari bahan tugas. Pada hal mencari bahan untuk tugas hanya sebentar, paling hanya setengah jam, namun membuka situs lain yang berjam-jam.

4. Membolos sekolah

Mungkin orang tua tidak mengetahui jika anaknya membolos sekolah karena pamit dari rumah seperti biasa memakai seragam sekolah dan memakai tas sekolah. Tetapi ternyata di dalam tas sudah ada pakaian ganti supaya tidak ketahuan nantinya jika ke warnet pelajar dari mana. Orang tua baru menyadari setelah ada panggilan dari pihak sekolah jika anaknya sering membolos sekolah.

5. Pornoaksi dan pornografi

Tindakan pornoaksi atau asusila sudah banyak diberitakan di media cetak maupun elektronik tentang kejahatan seksual yang disebabkan oleh internet. Terutama yang terjadi melalui situs pertemanan facebook. Korban biasanya perempuan usia sekolah. Dengan mudahnya pelaku menculik, mencabuli, dan bahkan memperkosa korbannya.

Pornografi ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Orang dewasa sudah cukup umur dan psikisnya untuk membuka, akan tetapi anak belum cukup umur dan belum siap secara psikisnya. Jika situs-situs pornografi dibuka oleh anak maka akan mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesehatan psikologi.

6. Kesehatan mata terganggu

Dampak negatif yang berkaitan dengan kesehatan adalah mata. Karena seringnya menggunakan internet, baik lewat ponsel, PC, maupun laptop maka mata dipaksa berakomodasi. Jika ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka mata mengalami penglihatan minus. Cepatnya mata menjadi minus karena dalam menggunakan gadget ini minim cahaya. Cahaya hanya didapat dari gadget, sehingga mau tak mau mata terus bekerja untuk dapat melihat. Pada hal untuk dapat melihat dengan baik seharusnya mata mendapatkan cukup cahaya.

Memakai kaca mata memang bisa menjadi solusi, akan tetapi jika kebiasaan buruk ini sering dilakukan, maka besaran angka minus bahkan silinder akan menambah beban mata.

7. Malas melakukan aktifitas

Pelajar yang kecanduan internet biasanya malas melakukan aktifitas baik yang berkenaan dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya mandi, makan, belajar, dan lain-lain. Yang berkenaan dengan orang lain misalnya kegiatan dengan teman atau lingkungannya cenderung diabaikan. Kegiatan kelompok atau kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya tidak mau untuk melakukannya.

8. Perkelahian atau tawuran antar pelajar

Beberapa pelajar yang sekarang ini sering tawuran tak jarang karena status yang dibuat di jejaring sosial facebook. Status dengan kata atau kalimat tidak bagus memancing teman di faecooknya membuat perkelahian di dunia nyata. Saling adu kekuatan fisik membuat mereka tak kenal norma-norma agama dan sosial.

9. Cyber Crime

Kejahatan dunia maya atau cyber crime juga akibat dari terlalu seringnya menggunakan internet. Bakat IT yang dimiliki anak tidak tersalurkan sehingga anak menjadi hacker (peretas) situs-situs sehingga dapat membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Anak yang seperti ini jika mendapatkan bimbingan yang tepat maka bakat IT nya bisa dikembangkan dan disalurkan ke arah yang positif.

10. Mengucapkan kata-kata yang tak senonoh

Anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini jika bekal agama yang ditanamkan pada anak kurang dan kurang bimbingan dari orang tua. Kata-kata yang tak senonoh sering dilontarkan di depan publik, bahkan di depan orang tua atau gurunya di sekolah.

Hendaknya para orang tua mengetahui perilaku anaknya. Terutama jika ada perilaku yang menyimpang. Jika kebetulan di rumah ada internet hendaknya anak membuka internet di ruang yang biasa dijangkau oleh semua anggota keluarga. Jika anak ingin membuka situs-situs yang tidak pantas maka ia akan malu dan tidak akan membukanya lagi. Orang tua juga hendaknya membatasi waktu anak untuk membuka internet, misal hanya dua jam saja, selain itu waktu untuk membuka juga sebaiknya ditentukan, misal bukan pada jam belajar atau pada waktu istirahat misal tengah malam. Orang tua hendaknya juga mengetahui dan menjadi teman di facebook anaknya. Sehingga anaknya membuat status apa, mengunggah gambar apa orang tua akan mengetahuinya.

Orang tua jaman sekarang jangan sampai gagap teknologi (gaptek). Jika memang benar gaptek maka orang tua hendaknya dapat menanyakan kepada tetangga atau keluarga yang lain supaya bisa mengawasi anaknya tidak menyimpang dari perilaku agama dan sosial.

0 Response to "DAMPAK NEGATIF DUNIA MAYA"

Post a Comment